Belajar Fotografi #7: White Balance
White balance adalah fitur yang memastikan, bahwa warna putih direproduksi secara akurat, apa pun jenis kondisi pencahayaan saat foto itu diambil. Pada tingkat yang paling dasar, adalah hal yang umum untuk menggunakan pengaturan Auto White Balance. Namun demikian, pengaturan ini bukan solusi yang sesuai untuk semuanya. Untuk pengaturan white balance yang paling sesuai dengan sumber pencahayaan, pilih salah satu pengaturan preset white balance pada kamera Anda. (Dilaporkan oleh Tomoko Suzuki) Sumber : snapshot.canon-asia.com
White balance memastikan bahwa hasil gambar Anda akan bagus dengan nada warna yang sesuai untuk pencahayaan yang digunakan
Hal yang perlu dicatat
- Fungsi semula adalah untuk memastikan bahwa warna putih tampak putih dalam foto Anda.
- Anda juga dapat menggunakannya untuk menambah torehan warna ke foto Anda.
White Balance Preset
Anda juga bisa menggunakan preset jika memang tersedia di kamera anda:
- Auto – kamera akan menebak temperatur warna berdasar program yang ditanam dari sononya oleh pembuat kamera. Anda bisa menggunakannya pada kebanyakan situasi, namun tidak disetiap situasi (misal: memotret saat sunset/sunrise)
- Tungsten – disimbolkan dengan ikon bohlam. Karena itu cocok digunakan saat anda memotret di ruangan dengan sumber cahaya bohlam.
- Fluorescent – disimbolkan dengan ikon lampu neon, gunakan saat memotret di ruangan dengan pencahayaan lampu neon.
- Daylight – biasanya dengan simbol matahari, gunakan saat berada di bawah sinar matahari
- Cloudy – disimbolkan dengan awan, gunakan saat memotret di cuaca mendung
- Flash – simbolnya kilat, jika anda menggunakan lampu flash (strobe) gunakan preset ini.
- Shade – biasanya simbolnya rumah atau pohon, gunakan saat memotret dalam rumah (siang hari) atau anda berada di daerah bayangan – bukan sinar matahri langsung.
Dalam digital fotografi, White Balance itu mengatur warna sehingga gambar yang dihasilkan tampak natural, seperti yang sebenarnya terlihat oleh mata kita. Mengapa harus ada pengaturan warna? Karena sebagian besar sumber cahaya (matahari, lampu pijar, lampu tabung, flashlight, dan lain-lain) tidak memancarkan warna yang benar-benar putih, sumber cahaya tersebut memiliki Color Temperature yang berbeda.
Tanpa kita sadari, bahwa otak kita menangkap warna melalui mata dan melakukan proses secara otomatis untuk mengatur Color Temperature. Misalkan kita melihat selembar kertas putih di dalam ruangan, maka kita akan melihat kertas tersebut tetap berwana putih ketika melihat di luar ruangan. Sebagian besar orang tidak menyadari, bahwa terdapat perbedaan yang cukup besar antara cahaya matahari dengan lampu ruangan.
Begitu pun dengan kamera digital keluaran terbaru, mampu memperkirakan Color Temperature dengan baik, meskipun dalam beberapa kondisi masih terjadi kesalahan. Karena kesalahan inilah gambar yang dihasilkan kamera akan tampak kebiruan atau kekuningan, dan warna menjadi tidak natural.
Sumber : snapshot.canon-asia.com, belfot.com & eependi.blogspot.com
Hanya ini yang bisa saya bagikan, Semoga Bermanfaat, Salam SMK Bisa Hebat !
Subscribe Channel Youtube Saya dan Istri [ Jack Tersakiti ] [ Ida Piolanada Lea ]
Laporkan Link Mati di sini [ Laporin ]
Yapss Admin mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan atau penguploadan, jika ada kesalahan mohon dibenarkan dengan berkomentar di bawah postingan tersebut, berikan saran yang sifatnya membimbing agar blog ini bisa bermanfaat bagi para Newbie di Indonesia tentunya, dan Jika ingin menyumbangkan Tutornya atau Modulnya silahkan kirimkan ke Email yang sudah saya sediakan, Terimakasih Guru :*
0 Response to "Belajar Fotografi #7: White Balance"
Posting Komentar
Wajib Komentar kalau sudah Berkunjung, dan Terimakasih Banyak Sobat...